Organisasi Melayu dan Politik


Ilsutrasi: https://careers2030.cst.org


Oleh Muhammad Natsir Tahar

Ada beberapa organisasi Melayu yang meradang kalau eksistensi mereka dituding terkait dengan salah satu poros politik. Banyak di antaranya menyikapi hal tersebut sebagai tudingan. Politik terkadang ditempatkan sebagai benda terlarang, semata-mata demi menjaga kemurnian visi misi organisasi Melayu itu sendiri.

Harus kah seperti itu? Politik sebenarnya bukanlah hal yang tabu. Jika politik itu liar, saatnya lah kita menjinakkannya. Terkadang kita merasa tersudut jika dianggap sebagai underbow sebuah partai politik. Organisasi yang idealis menolak mentah – mentah jika ternyata dimanfaatkan oleh suatu kekuatan parpol untuk sebuah obsesi politik tertentu.

Di gerbang 2009, wacana mengenai politik kembali menghangat. Apa langkah-langkah yang mesti dilakukan oleh kita etnis Melayu. Haruskah kita menyingkir jauh – jauh dari ranah politik untuk menjaga kemurnian organisasi, atau lebih baik mendekat, ikut bermain, dan menang.

Pertanyaan ini dapat dijawab dari bagaimana sudut pandang kita. Apakah kita ingin masuk dan mengendalikan peta perpolitikan di bumi Melayu ini atau sekadar menjadi penonton. Menganggap dunia politik sebagai ajang untuk mengandalkan segala cara, tidak semuanya dapat dibenarkan. Karena politik adalah intrik agar kita dapat mengendalikan sistem pemerintahan. Bukankah berteriak di luar pagar terkadang hanya membuat suara serak. Saatnya Melayu menjadi penentu dengan ikut bertarung pada 2009 dengan model politik yang santun tentunya.

Paling tidak setiap organisasi Melayu dapat mengkader anggotanya untuk memberi pembelajaran politik, agar dukungan dan gerakan-gerakan politiknya tidak salah arah. Sikap politik Melayu, amat menentukan akan dibawa kemana bumi segantang lada ini. ~MNT

Comments