Belakang Padang Heritage


Ilsutrasi: https://res.cloudinary.com




Oleh Muhammad Natsir Tahar


Kantor Polisi Belakang Padang
Komplek Kantor Polisi Belakang Padang ini menempati areal lebih kurang 6000 M2. Terdapat beberapa bangunan tua yang diperkirakan telah berdiri sejak tahun 1930-an. Komplek ini sudah ada sejak jaman Belanda namun tahun persis berdirinya belum diperoleh data pasti. Umur bangunan dan konstruksi dan arsitektur klasik masa kolonial sangat tercermin pada Gedung Catur Sakti dan Asrama Border Police yang masih berdiri utuh seperti wujud aslinya.
Beberapa unit bangunan telah mengalami perombakan yakni pada tahun 1954 pada saat berdirinya secara resmi Kantor Kepolisian Negara Sektor Belakang Padang dengan Dantist (Kapolsek) Pertama yakni Kompol MS Pangaribuan. Sebagian bangunan juga difungsikan sebagai gedung Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) bagi putra-putri polisi dan masyarakat umum. Kemudian pada tahun 1973 gedung TK Kemala Bhayangkari yang awalnya adalah sel polisi tiga lokal itu kembali dipugar.
Bangunan tua yang masih dapat disaksikan dalam areal komplek polisi ini antara lain gedung pertemuan Catur Sakti, Asrama Border Police, masjid, bekas rumah dinas kapolsek, dapur umum, barak, empat buah tanki penampungan air dan bekas lapangan tenis. Pada tumpukan genteng bekas pemugaran tercetak merk Guichard Carvin & Co (Marseille Standar France) sebuah perusahaan pembuatan genteng dari Prancis yang telah berdiri sejak tahun 1855.
Pos AL Pulau Sambu
Gedung Pos Angkatan Laut (AL) Pulau Sambu diperkirakan sebagai satu-satunya bangunan yang berdiri vertikal pada masa kolonial. Gedung setinggi empat lantai ini berfungsi sebagai markas AL di Belakang Padang. Melihat wujud aslinya, gedung ini terlihat lebih modern dibanding bangunan tua lainnya. Arsitekturnya terlihat minimalis dengan garis-garis tegas tanpa genteng yang berwarna putih. Gedung ini resmi difungsikan sebagai Pos AL sejak tahun 1954, kini juga berfungsi sebagai Kantor Yayasan Hangtuah Batam, pengurus perwakilan Belakang Padang.
Pos AL Pulau Sambu dan Kantor Polsek Belakang Padang mengapit Kantor Koramil 0136/05 Bukit Barisan yang pada tapak bangunannya pernah berdiri Sekolah Rakyat pertama di Belakang Padang yang kemudian berganti nama menjadi SD 01 Belakang Padang.
Kantor Imigrasi Klas II Belakang Padang
Komplek Kantor Imigrasi Klas II Belakang Padang dibangun sejak tahun 1940 an. Hanya bangunan utama gedung yang masih difungsikan sebagai kantor imigrasi dan telah mengalami pemugaran beberapa kali. Sisanya adalah deretan bangunan tua yang sudah tidak terawat seperti perumahan pegawai imigrasi sebanyak delapan unit dan dua perumahan staf yang dibangun terpisah.
Terdapat bekas sebuah bak penampungan air raksasa yang dipenuhi tanaman liar. Bak penampungan air ini merupakan yang pertama sekali ada di Belakang Padang untuk menampung air bersih kiriman dari Singapura via Pulau Sambu yang datang dua minggu sekali.
Tapak-tapak sejarah milik imigrasi Belakang padang yang masih tersisa adalah gardu listrik yang dibangun pada tahun 1951, sebuah ruangan arsip, gudang dan bekas lapangan badminton. Terletak di dataran tinggi yang dengan jenjang sepanjang lebih dari 100 meter.
Bekas Kantor Camat Belakang Padang
Komplek kantor camat Belakang Padang ini secara historis memiliki kaitan erat dengan pulau Batam. Di mana pada era 1959 sampai 1983 Kecamatan Batam beribukota di Belakang Padang yang merupakan pindahan dari Pulau Buluh.
Komplek ini berada di dataran tinggi bersebelahan dengan kantor imigrasi. Posisinya berada lebih menanjak ke atas menghadap ke arah laut. Dulunya kawasan ini sangat asri karena berada di puncak bukit yang menghadap pelabuhan Belakang Padang. Dari halaman kantor terlihat jelas hamparan Pulau Sambu dan Singapura.
Kini semua bangunan sudah tidak terawat, mulai dari kantor utama, rumah camat, empat unit perumahan karyawan dan beberapa sarana penunjang lainnya. Warga setempat memperoleh izin untuk menempati beberapa bagian gedung, sekadar untuk menjaga dan membersihkan pekarangan. Namun secara umum kondisi keseluruhan bangunan terlihat menyedihkan. Sejak dikosongkan pada awal 1990 an, terus mengalami proses pelapukan secara alami.
Perumahan Bea dan Cukai Belakang Padang
Perumahan Bea dan Cukai (BC) Belakang Padang terdiri dari enam unit bangunan. Empat unit untuk pegawai di bagian belakang dan dua unit perumahan staf berada di depan. Perumahan ini masih asli, sejak didirikan pada tahun 1956 belum mengalami renovasi total. Beberapa bagian dipasang kanopi dan pagar.

Struktur bangunan menyerupai perumahan pada komplek Kepolisian Belakang Padang. Namun umurnya diperkirakan lebih muda, karena dibangun pada saat Bea Cukai beroperasi di wilayah ini.
SMPN I Belakang Padang
Lebih dari 90 persen fisik gedung SMPN I Belakang Padang telah dipugar. Berdiri pada tahun 1960, dibangun cukup sederhana dengan dinding papan yang terdiri dari tiga lokal dan dan satu kantor. Pasca dipugar pada 2002, struktur bangunan dibuat menjadi dua tingkat dan dinding papan diganti menjadi beton. Tiang penyangga pada bagian belakang gedung kantor majelis guru yang bersebelahan dengan toilet merupakan satu-satunya bagian gedung yang belum diganti.

Namun ruangan Tata Usaha (TU) terlihat cukup lawas karena hanya sempat dipugar pada 1974 silam. Sekolah ini memiliki nilai sejarah bagi masyakarat Belakang Padang dan Kota Batam pada umumnya. Beberapa nama yang cukup diakui eksistensinya di Batam seperti Maaz Ismail, Arifin Nasir, Nasir Harun, Hartoyo Srikoen, Terek Adenan, Endy Sulaiman dan Hartono Citra Buana pernah bersekolah di sini.
SMPN I Belakang Padang, awalnya berstatus swasta yang berdiri pada 1956 di bawah naungan Yayasan Pembangunan Kecamatan Belakang Padang (YPKB) yang diketuai langsung oleh Camat Belakang Padang, Radja Ali. Sebelum gedung selesai dibangun, siswa-siswi sekolah ini melaksanakan kegiatan belajar mengajar di perumahan Imigrasi. Pada tahun 1963, statusnya berubah menjadi negeri dengan kepala sekolah pertama, Victor Mangunsong.
Komplek Angkatan Laut Belakang Padang
Komplek perumahan prajurit Angkatan Laut (AL) ini berada di Kampung Jawa, Belakang Padang. Terdiri dari empat unit bangunan tua yang dihuni warga setempat. Bangunan ini dibuat pada tahun 1958 dan tidak mengalami pemugaran sama sekali. Terlihat sekali pada bentuk dinding yang sudah retak dan dimakan rayap. Struktur bangunan mewakili era 50 an dengan beberapa profil berukir dan atap genteng berbentuk limas.
Gedung Nasional Belakang Padang
Gedung Nasional Belakang Padang ini berfungsi sebagai pusat pertemuan para unsur Muspida di Kecamatan Belakang Padang pada masa lalu. Selesai dibangun dan diresmikan pada 12 Mei 1960. Saat ini wujud aslinya berubah total karena telah dipugar pada awal tahun 2000-an. Gedung pertemuan yang mampu menampung sekitar 500 pengunjung ini banyak difungsikan pada masa Asisten Wedana (Camat) Radja Ali untuk mengadakan rapat besar dan pertemuan dengan para tokoh masyarakat. ~MNT

Comments