Mengenang Batam Tanpa Sentuhan ‘TV Jakarta’




Oleh Muhammad Natsir Tahar

Wilayah Kepulauan Riau yang menyatu dengan perairan Semenanjung, juga mempengaruhi aksesibilitas teknologi dan informasi dari Jakarta, sebagai ibukota. Misalnya siaran televisi yang dipancarkan stasiun TV dari Singapura dan Malaysia amat mudah diakses oleh warga pulau dengan hanya menggunakan antena VHF. Sedangkan stasiun milik Indonesia belum dapat ditangkap sama sekali.
Implikasi yang muncul adalah, proses pembangunan dan perkembangan wilayah – wilayah lainnya di Indonesia yang dengan setia disiarkan TVRI, tidak menjadi atensi warga Kepulauan Riau.
Lagi pula warga pulau yang lokusnya 96 persen adalah laut dan otomotis berkultur maritim merasa tidak nyambung dengan tontonan tentang perkembangan pertanian di Pulau Jawa. Masyarakat agraris kontinental bagi warga Kepulauan Riau adalah asing dan berbeda dengan keseharian mereka yang saban hari berurusan dengan ombak laut.

Istilah-istilah semacam kelompencapir, swasembada pangan, imigrasi, paceklik, palawija, hama wereng coklat, panen raya, cabe keriting dan kol tanpa daun, terdengar seperti bahasa makhluk asing berjari tiga yang baru turun dari UFO (Unindentified Flying Object).

Program – program acara yang bersifat menghibur – yang juga memiliki kedekatan emosional – karena kentalnya nuansa Melayu, dianggap jauh lebih menarik ketimbang siaran monoton dari TVRI. Nasionalisme dikesampingkan, bahkan mungkin terminologi itu tidak dipahami oleh masyarakat tradisional pesisir tersebut.

Terlebih – lebih di Batam, siaran TVRI tidak dapat ditangkap sama sekali karena belum adanya stasiun relay di pulau ini. Barulah pada tahun 1987, dua tahun sebelum RCTI di-launching, stasiun relay TVRI akhirnya terpasang. Namun nyatanya, warga tetap merasa tidak familiar. Mereka justru dengan mudah dapat menonton film-film Jakarta karena secara rutin ditayangkan oleh stasiun televisi seberang.

Bagi sebagian besar warga pulau, TV yang baik adalah TV yang menyuguhkan tontonan dan hiburan. Bukan berita corong penguasa atau programa-programa yang dicekoki propaganda dan doktrin-doktrin. ~MNT

Comments